Enter your keyword

Selasa, 08 November 2016

Panen Demlot Bawang Putih di Tuwel Bersama Bupati Tegal

Rabu (4/11) Dandim 0712/Tegal Letkol Inf Hari Santoso, S.Sos menghadiri acara panen Demlot bawang putih di Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Tegal Enthus Susmono,Wakil Bupati Tegal Dra.Umi Azizah,Wakapolres Tegal Kompol Wahyu Tri Budi Wahyono,Ka Dinas Tanbunhut Ir.Khofifah,Dirjen Hortikultura Dr.Ir.Spudnik Sujono, Prof Sobir dari Darda dan Awang Bogor, Dir DPUM Yunita Resmisari,Perwakilan BI Joni Marsius, dan senior Direktur JETRO Yamashiro Takenobu, Muspika Kecamatan Bojong, Bumijawa dan perwakilan Pok Berkah Tani.

Tingginya impor bawang yang dilakukan pemerintah membuat petani bawang di Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal resah. Mereka khawatir produk pertanian mereka kalah bersaing di pasaran.

Ketua Kelompok Berkah Tani Bojong, menuturkan membanjirnya bawang impor membuat harga bawang lokal anjlok. Itu seperti yang terjadi pada kurun tahun 2007-2009. “Saat itu harga bawang putih di pasaran anjlok hingga Rp 3.000 per kilogram. Sehingga banyak petani tidak mau menanam bawang lagi. Dari 250 petani, hanya 5 persen yang mau kembali menanam bawang,” ujar Ketua Pok Berkah Tani saat panen raya bawang putih.

Namun rasa kepercayaan petani untuk menanam bawang muncul lagi sejak tiga tahun terakhir. Hasilnya pun diakui Bejo cukup memuaskan dan mampu bersaing dengan bawang impor.

Dalam sambutannya Mr.Yamashiro Takenoba mengatakan merasa bangga kerja sama dengan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Tegal dalam penanaman pengembangan bawan putih varietas unggul yang bertempat di Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal.

Bupati Tegal Enthus Susmono mengucapkan terima kasih kepada Jetro Company Jepang yang berkenan membantu pembudidayaan bawang putih di wilayah Kabupaten Tegal khususnya di Desa Tuwel Kecamatan Bojong.

Seperti yang kita ketahui bahwa tanaman bawang putih banyak manfaatnya baik untuk sayuran maupun untuk kecantikan maka dari itu budidaya bawang putih di negara kita harus di hidupkan kembali budidaya sehingga kembali berjaya seperti di tahun 90 an dimana dalam ¼ Ha hasil dari panennya bisa untuk melaksanakan ibadah haji untuk itu mudah-mudahan dengan adanya panen demlot bawang putih dapat jaya kembali," ucap Bupati Tegal.

“Panen raya kali ini saja kita bisa memanen sekitar 25,5 ton bawang per hektare. Untuk wilayah penanaman bawang di daerah Tawangmangu ada sekitar 20 hektare. Sebanyak 8 hektare mendapatkan bantuan dari pemerintah, sedangkan sisanya merupakan swadana dari masyarakat,” ujar Bejo.

Dirjen Budidaya dan Pascapanen Tanaman Sayur dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Yul Hary Bahar, yang turut hadir pada panen raya kemarin, menuturkan saat ini pihaknya tengah berupaya membendung masuknya produk hortikultura impor. Nantinya pemerintah akan membatasi dominasi produk impor yang masuk ke Indonesia.

Tempat pengiriman produk impor juga akan dibatasi hanya berada di empat daerah saja. Yakni, di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Pelabuhan Belawan Sumatra Utara, dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. “Peraturan ini akan berlaku mulai 28 September mendatang. Selain membantu petani pascapanen kami juga akan memprogramkan seputar budidaya,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Rina Iriani, meminta para petani harus semangat untuk menghasilkan panenan terbaik. Menurutnya, panen yang baik harus mendapatkan imbalan yang setimpal. “Kalau harga bawang varietas Tawangmangu yang bagus ini rendah di pasaran, saya akan carikan eksportir untuk dijual di luar negeri. Pertama negara-negara yang dekat dulu seperti di Malaysia dan Singapura,” ujar Rina.

Sumber: Cahya Dipo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel