Enter your keyword

Selasa, 09 Juli 2013

Ironi Negeri Hortikultura

Ironi Negeri Hortikultura
Oleh: Kamal Fuadi

Di kaki Gunung Slamet ini, tepatnya di Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal Propinsi Jawa Tengah, bawang putih pernah berjaya menjadi komoditas hasil pertanian yang dibanggakan petani hingga tahun 1997-1998. Sebagian besar petani menggantungkan hidupnya dari bawang putih. Data Kementerian Pertanian mencatat bahwa swasembada bawang putih nasional berlangsung hingga tahun 1998.

Kini saat harga bawang putih melambung tinggi, petani justru disalahkan karena mereka dianggap lebih memilih untuk menanam tanaman lain yang memiliki harga jual lebih mahal. Kabarnya di tahun 2013 ini, pemerintah berencana menggelontorkan bantuan bibit bawang putih sebanyak 60 ton untuk (kelompok) petani. Pemberian bibit tersebut diharapkan dapat memberikan stimulus bagi petani untuk kembali menanam bawang putih. Namun di sisi lain, pemerintah malah membuka kran impor bawang putih dengan begitu bebas. Bawang putih impor inilah yang selama ini menjatuhkan harga bawang putih lokal.

Kabupaten Tegal tidak lama lagi akan menggelar hajat besar pemilihan kepala daerah untuk periode 2013-2018. Dengan potensi pertanian Tegal, terutama hortikultura, yang besar, sudah seharusnya Tegal mendapatkan pemimpin baru yang memberikan atensi besar kepada sektor pertanian. Tegal membutuhkan pemimpin visioner yang memiliki perhatian terhadap masa depan pertanian Tegal.
Sekadar diingat, Menteri Pertanian Kabinet Jilid II SBY berasal dari Tegal.

Sumber: Blog Kamal Fuadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel