Enter your keyword

Minggu, 09 Juli 2017

Kembalikan Kejayaan Tuwel Sebagai Sentra Bawang Putih

BOJONG - Kejayaan Tuwel Kabupaten Tegal sebagai lumbung bawang putih rupanya berangsur terangkat. Jumat (21/10), dilakukan panen salah satu komiditi andalan Indonesia itu.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, Iskandar Simorangkir dalam sambutannya sesaat sebelum pemanenan mengatakan pada tahun 80-an, Desa Tuwel merupakan salah satu wilayah yang berjaya dalam memproduksi komoditas bawang putih. Sehingga dikenal sebagai salah satu sentra penghasil bawang putih di Jawa Tengah.

"Kejayaan ini meredup seiring dengan mulai masuknya bawang putih impor ke tanah air. Produksi bawang lokal tersaingi baik dalam harga maupun bentuk umbi," katanya.

Selain itu, petani enggan menanam, karena terus merugi, biaya produksi tinggi, dan belum lagi produktivitas yang terus menurun akibat lahan yang semakin tercemari pupuk kimia. Melihat kondisi tersebut pada 2015 pihaknya menginisiasi pembuatan demplot bawang putih seluas sekitar 3.000 meter persegi dengan varietas Tawangmangu Baru.

"Inisiasi ini merupakan langkah awal untuk mulai melakukan pengembangan komoditas bawang putih lokal, dengan peningkatan hasil produksi. Hasil panen demplot tersebut mencapai sekitar 22,5 ton per hektare," tuturnya.

Jumlah tersebut rupanya lebih banyak dibandingkan sejarah hasil panen petani Tuwel yang berkisar 8-10 ton per hektare. Keberhasilan demplot ini selain didukung adanya teknologi budidaya yang dikembangkan Pusat Kajian Holtikultura dan Tropikal (PKHT-IPB).

Selain itu juga adanya pendampingan yang intensif oleh Bank Indonesia Tegal, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan UPTD Kecamatan Bojong, OISCA Karanganyar, BPTP Ungaran, dan BPSB Jawa Tengah.

Menurut Iskandar sejumlah kendala masih saja dialami sejumlah petani di antaranya kondisi cuaca yang ektrem. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi petani dalam upaya membudidayakan bawang putih.

"Akibat curah hujan yang tinggi, tanaman bawang putih terganggu jamur, petani harus ekstra memberikan perawatan tanaman. Bahkan beberapa harus di panen lebih awal dari usia tanam yang seharusnya untuk penyiapan kelayakan bibit, namun sudah layak konsumsi," sebutnya.

Menyikapi hasil pengembangan demplot bawang putih tahun 2016, pihak terkait sepakat untuk melakukan pengamanan bibit yang akan ditanam pada 2017. Diharapkan pada musim tanam mendatang, petani yang turut membudidayakan bawang putih lokal akan bertambah sehingga akan meningkatkan luas tanam dan produksinya.

Bupati Tegal Enthus Susmono berharap semua stake holder dapat memberikan dukungan kepada petani disini sehingga kejayaan Tuwel akan kembali. Revitalisasi kebangkitan yang sudah ada menjadi kebangkitan kita kembali sehingga kita akan kembali menemui kejayaan bawang putih di masa lalu. (muj/zul)

Sumber: Radar Tegal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel